Skip to main content

PERAN "ORANG DALAM" DI TEMPAT BEKERJA





Sudah cukup lama saya mengelilingi beberapa daerah dijawa dan sumatra hanya untuk mencari pekerjaan, sebagai sarjana lulusan Teknik Sipil, saya berminat bekerja di proyek - proyek besar, hal ini saya dambakan sejak masih kuliah, dan tidak jarang menjadi angan angan dengan harapan benar - benar terjadi.

proyek - proyek tempat saya bekerja selalu ada teman yang saya kenal sebelumnya dan lebih dulu bekerja di proyek tersebut, diantara mereka ada yang satu almamater atau kenal dari teman.

hingga saat ini tempat baru saya bekerja masih tetap banyak kenalan, bahkan ada tetangga yang bekerja ditempat yang sama, bukan karna ini adalah proyek desa yang bersifat gotong royong atau proyek milik pribadi saya  sehingga orang - orang yang bekerja sudah lebih dulu saya kenal. yah ini karna faktor "Orang Dalam" yang selalu memberi peran sebagai tangan tangan malaikat kepada saya agar dapat bekerja di proyek tersebut, atas dasar kenal karna satu almamater, keluarga atau teman sekampung. 

Hal ini tidak hanya terjadi pada saya saja, ternyata disetiap tempat saya bekerja, banyak  orang yang bekerja masuk bukan karna murni mengikuti tes penerimaan karyawan, melainkan faktor "Orang Dalam" yang membantu agar dapat diterima bekerja. Mungkin ini yang dinamakan Silaturahmi Penyambung Rezeki, karna jika menjaga pertemanan dengan banyak orang sehingga menjadi relasi sehingga sangat mudah mendapatkan informasi pekerjaan bahkan digiring hingga benar benar diterima bekerja. 

Terkadang saya mendapati teman kerja yang menurut subjektif saya sangat tidak kompeten dalam bekerja dibidangnya, dalam hati saya bertanya "Kog bisayah orang ini dapat bergabung bekerja ?" lagi - lagi faktor "Orang Dalam" lagi yang menjadi tangan - tangan malaikat mengambil peran, bukankah hal ini akan memberikan effect negatif keperusahaan atas kinerja yang tidak maksimal, atau bahkan membebankan orang lain dengan pekerjaan yang lebih banyak untuk back up orang tersebut, sehingga terjadi kesenjangan antar karyawan, bahkan bisa saja memberikan dampak besar keperusahaan sehingga targetan - targetan yang direncanakan gagal terwujudkan.

Tidak jarang pula organisasi Lembaga Sosial Masyarakat (LSM) mengambil peran untuk memasukan karyawan  bekerja tanpa melalui tes penerimaan karyawan, bahkan dengan gaya premanisme dapat memastikan masuk untuk bekerja, dalam hal ini lagi - lagi perusahaan mengambil kebijakan agar diterima bekerja yang sesuai kapasitasnya. 

Setiap prosesi penerimaan lowongan karyawan, tidak sedikit orang yang mengirim lamaran dengan kapasitas yang memadai dan  jenjang pendidikan sarjana, yang seharusnya sangat berkompeten untuk dapat bekerja sesuai syaratnya, hanya saja selalu kalah dengan Praktek  "Orang Dalam" atau LSM yang bermain peran untuk menyingkirkan orang - orang memiliki kemampuan. Dengan dalih "cari pengalaman dulu" maka menjadi pembenaran untuk selalu melancarkan program "Orang Dalam".

Selama ini yang terjadi praktek "Orang Dalam" menjadi budaya baru yang lumrah untuk dilakukan dimanapun ada tempat bekerja, bahkan pekerjaan sebagai pengambil sampah rumah tangga dipemukiman harus melalui orang dalam untuk dapat bergabung bekerja.

Untuk itu perlu kita sadari semua atas praktek "Orang Dalam" dimanapun pekerjaan berada,  penerimaan karyawan harus dilaksanakan secara demokratis, tidak adalagi nepotisme dan kolusi terjadi, bukankan orang cerdas dengan segudang pendidikan dan pengalaman juga ingin bersaing satu sama lain. hanya saja terputus harapan karna praktek orang dalam, bahkan yang dibantu masuk pun tidak berkompeten untuk bekerja. Mereka - mereka yang mengikuti prosedur penerimaan karyawan hanya mengharapkan keadilan.


Comments

Popular posts from this blog

Chord Gitar Iwan Fals - Ambulance Zig Zag

intro : G D G F#m E Am Bm Am         G D G G         D        Deru ambulance       G    F#m   E    Am    C Memasuki pelataran rumah sakit      Bm         Am Yang putih berkilau      G      D              Em Didalam ambulance tersebut tergolak C            G          D Sosok tubuh gemuk bergelimang perhiasan G F#m  E            C         G Nyonya kaya pingsan mendengar khabar          D C    G putranya kecelakaan G          D          G     F#m   E Dan para medis berdatangan kerja cepat          Am           C Lalu langsung membawa korban menuju Bm         Am ruang periksa       G         D             C         G Tanpa basa basi ini mungkin sudah terbiasa G            D           G   F#m    E Tak lama berselang sopir helicak datang       Am         C        Bm          Am masuk membawa korban yang berkain sarung         G          D        Em seluruh badannya melepuh akibat            C        G           D      G pangkalan bensin ecerannya meledak

KETIKA WABAH "GOEBBLES" MELANDA INDONESIA

Sampaikan kebohongan secara berulang-ulang, agar lama-kelamaan akan diterima sebagai kebenaran. Kira-kira demikian lah intisari ajaran Goebbels yang sukses dipraktekkan nya ketika menjadi penyokong utama kekuasaan Hitler di Jerman. Joseph Goebbels, ilmuwan dan salah satu tokoh ternama Nazi, memulai praktik propagandist nya itu dari "der angriff", majalah mingguan partai Nazi hingga menjadi tangan kanan Hitler. Meski anti Nazi, bahkan sekedar menuliskan simbol Nazi saja adalah sebuah kejahatan di negara-negara Eropa, namun barat justru mengadopsi propaganda ala Goebbels untuk tujuan-tujuan ekonomi politik mereka di negara-negara dunia ketiga, baik dalam rangka merebut maupun mempertahankan pengaruh dan hegemoni ekonomi politiknya. Tanyakan hal ini pada negara-negara Amerika Selatan, seperti Bolivia, Brazil dan Venezuela, yang tiap helatan pemilu liberal tanpa henti diwarnai agenda politik Amerika. Indonesia, yang dalam beberapa tahun terakhir dipandang telah mengg

NARASI DAN HUKUM POLITIK UANG NEGARA INDONESIA PADA PEMILU 17 APRIL 2019

Pada tanggal 17 April 2019 masyrakat indonesia berbondong – bondong ke TPS (Tempat Pemungutan Suara) terdekat untuk memilih pemimpi baru di indonesia yaitu Pemilihan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden,  Calon Legislatif DPR RI, Calon DPD Provinsi, Calon Legislatif DPR Provinsi, Calon Legislatif DPR Kabupaten/Kota.  Dalam hari yang sama langsung di selenggarakan bersamaan untuk memilih Calon Presiden dan Calon Legislatif dimasing -  masing daerah, tentu hal ini menjadi pembicaraan yang menarik bagi masyarakat Indonesia karna mereka yang mencalonkan menjadi harapan masyarakat untuk menjadi perwakilan membawa Aspirasi dengan menjalankan system pemerintahan.  Kurang lebih waktu yang sediakan selama 8 (Delapan) Bulan untuk berkampanye kepada masyarakat di masing – masing daerah, Waktu yang begitu lama diberikan untuk berkampanye sudah seharusnya dapat memberikan simpati dan kepercayaan kepada masyarakat untuk memilih Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden, Calon Legislatif